Kreativitas merupakan kemampuan
seseorang berfikir dan bertingkah laku. Seseorang yang memiliki kreativitas
atau kemampuan berfikir divergensi yang tinggi tidak banyak kesulitan dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, kreativitas yang
didefinisikan para ahli selalu berkaitan
dengan kemampuan berfikir dan bertingkah laku.
kreativitas
adalah sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat
dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan
rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan
sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain. Sejalan dengan itu
Munandar mengemukakan bahwa :
(a) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,
berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada, (b) Kreativitas
(berfikir kreatif atau berfikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data
atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap
suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan
keragaman jawaban, (c) secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai
kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas
dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengkolaborasi (mengembangkan,
memperkaya, memperinci suatu gagasan).
Secara umum kreativitas dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara
yang baru dan tidak biasa (unusual)
dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan. Begitupun
Campbell mengemukakan bahwa :
Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
- Baru (novel) : inovatif, belum ada sebelumnya, segar, aneh, mengejutkan.
- Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak.
- Dapat dimengerti (understandable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat di lain waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan, tak dapat diulang-ulangi, mungkin saja baru dan berguna, tetapi lebih merupakan keberuntungan (luck) bukan kreativitas.
Pengertian di atas melihat
kreativitas dari sudut hasil dari sebuah perilaku. Terdapat tiga ciri perilaku
kreativitas sebagaimana terlihat dalam pengertian di atas yaitu apabila hasil
perilaku tersebut merupakan sesuatu yang baru, berguna, dan dapat
dimengerti.
Menurut Semiawan
definisi kreativitas dapat dikaji melalui the
four P’s of creatifity (Person,
Product, Process, dan Press) yang pengertiannya dijabarkan sebagai berikut
:
1.
Kreativitas sebagai pribadi (person), kreativitas itu tercermin
keunikan individu dalam pikiran-pikiran dan ungkapan-ungkapan. Hal ini
dipertegas oleh Paul Swartz (1963) bahwa kreativitas merupakan ekspresi
tertinggi individualitas manusia.
2.
Kreativitas sebagai produk (product), suatu karya dapat dikatakan
kreatif, jika karya itu merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisisnil dan
bermakna bagi individu dan/atau lingkungan. Lebih jauh diungkapkan oleh Glover bahwa ada tempat pemberangkatan yang terbaik yaitu kriteria yang
dianggap cukup representatif oleh sebahagian besar para ahli psikologi dalam
mendefinisikan kreativitas. Kriteria yang dimaksud adalah sifat kebaruan (novelty) dan kegunaan (utility).
3.
Kreativitas sebagai proses (process), yaitu bersibuk diri secara
kreatif yang menunjukkan kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam
berfikir.
4.
Kreativitas sebagai press, yaitu kondisi dari dalam atau
luar, lebih konkritnya situasi kehidupan atau lingkungan sosial, kultural, dan
kerja yang memberikan kemudahan dan mendorong penampilan pikiran dan tindakan
kreatif
Menurut Semiawan, kreativitas yang dimiliki manusia lahir
bersamaan dengan lahirnya manusia itu, sejak lahir, manusia memperlihatkan
kecenderungan mengaktualkan dirinya yang mencakup kemampuan berfikir. Jadi
kreativitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus
sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara tuntas.
Konsep terbaru dari kreativitas yang
menonjol dalam filsafat abad ke- 20 didasarkan kreativitas melibatkan sintesi
dari semua fungsi ini bahkan lebih dari itu karena ada percikan dari dimensi
lain.
Clark (Semiawan, 1998: 60) menjelaskan bahwa, yang ditampilkan disini
merupakan model integratif yang mencakup empat fungsi dasar berfikir, yaitu :
(a) berfikir rasional, (b) perkembangan emosional atau perasaan pada tingkat
tinggi, (c) perkembangan bakat khusus (penginderaan cipta telen) dalam
kehidupan mental dan fisik pada tingkat tinggi, dan (d) tingkat tinggi
kesadaran yang menghasilkan penggunaan imajinasi, fantasi dan pendobrakan pada
kondisi ambang kesadaran atau
ketaksadaran.
Jadi kreativitas selalu mencakup
interpretasi keseluruhan kehidupan berfikir, merasa mengindera dan intuisi yang
terjadi secara menyatu dan menerobos. Dengan bergeraknya satu fungsi atau
sebagian fungsi dari keseluruhan fungsi saja, kreativitas belum terjadi
sepenuhnya.
Uraian diatas memperlihatkan betapa
rumit (kompleks) konsep kreativitas, serumit ketika kita akan merumuskan
pengertian kreativitas yang memadai. Meskipun demikian Sunarti, dkk
menyimpulkan beberapa hal mengenai konsep kreativitas yaitu :
(1) kreativitas merupakan suatu proses dan sekaligus sebagai hasil,
kreativitas sebagai proses mempunyai tujuan yang mandatangkan keuntungan bagi
orang itu sendiri atau kelompok sosialnya. (2) kreativitas mengarah
kepenciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan karennya unik bagi orang itu, baik
itu berbentuk lisan dan tulisan maupun kongkrit ataupun abstrak. (3)
kreativitas bersumber dari pemikiran divergen, sedangkan konformitas dan
pemecahan masalah sehari-hari timbul dari pemikiran konvergen. (4) kreativitas merupakan
suatu cara berfikir yang tidak sinonim dengan kecerdasan. (5) kemampuan untuk
mencipta bergantung pada perolehan pengetahuan yang diperoleh melalui
pengalaman/lingkungannya. (6) kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang
dikendalikan yang menjurus kearah beberapa bentuk prestasi.
Begitupun Gowan
ketika menjelaskan proses kreativitas dalam perkembangan ilmu, menyorotnya dari
fungsi secara total otak manusia. Semua fungsi sistem otak manusia terlibat
pada tinggi, pada saat terjadi kreativitas. Oleh karena itu dibedakan kreativitas
personal dan kreativitas kultural. Pada setiap manusia dapat ditumbuhkan
kreativitas tertentu, tetapi kreativitas yang akan memberikan urutan terhadap
penemuan-penemuan besar yang membangkitkan kebudayaan atau peningkatan
kehidupan manusia secara kualitatif yang disebut kreativitas kebudaan, adalah
pernyataan tetinggi kreativitas manusia.
0 komentar:
Posting Komentar